Jumat, 17 September 2010

Sejarah Ikan Cupang

Hanya di Indonesia yang menyebut ikan air tawar ini dengan nama cupang. Ya, memang sebutan itu enak sekali dilafalkan dan mudah diingat. Ikan ini sudah dikenal dan dipelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an. Saat itu masyarakat lebih mengenalnya sebagai ikan cupang sawah dan hanya digemari oleh anak-anak.

Perkembangan Cupang
Perubahan terjadi pada tahun 1970. Saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada yang ekornya pendek yang kita kenal saat ini sebagai cupang aduan. Ada pula yang ekor panjang (slayer) dan dikenal sebagai cupang hias. Namun, saat itu yang baru muncul dan terkenal adalah jenis slayer lilin yang datang sebagai ikan hias.

Pada tahun 1990, ikan cupang ekor panjang sangat terkenal. Sejak saat itu, para penggemar cupang memadukan atau melakukan perkawinan silang untuk menghasilkan ikan cupang jenis baru yang lebih indah. Kini, ikan cupang lebih bervariasi bentuk dan warnanya.

Bukan Hanya Ikan Aduan
Pada pertengahan tahun 1990-an, ikan ini mulai diperlombakan dan dipamerkan keindahannya. Nah, semenjak ada perlombaan itu, konsep ikan cupang sebagai ikan aduan berubah menjadi ikan hias. Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudi daya dan bisa juga dijual sampai ke luar negeri. Begitulah yang dilakukan oleh para penggemar ikan cupang ini yang tergabung dalam Komunitas Indo Betta Splendens (INBS). 

Makanya tak heran, kalau Indonesia merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun kalau cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu di dunia. Saat ini kita memiliki sekitar 40 jenis cupang alam yang sudah diteliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar